<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d19174234\x26blogName\x3dManajemen+Media+Penyiaran\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://media-penyiaran.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://media-penyiaran.blogspot.com/\x26vt\x3d-1145154740316700406', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>

Manajemen Media Penyiaran

Tuesday, October 16, 2007

Presenter News

Kalo ada temen temen yang tertarik ingin menjadi presenter news
TRANS7, anda bisa mengirimkan CV dan foto close up dan seluruh badan
ke :

Alfian Rahardjo
Ass. Koordinator Presenter News TRANS7
Gd. Trans TV lt 5
Jl. Kapten Tendean Kav 12 - 14 A Jakarta
12790

alfian2476@yahoo. com

Wednesday, September 26, 2007

Tugas Mid MMP

Halo temen-temen....
Cepet juga ya, sudah mau mid. Jangan lupa tugas mid, wajib dikerjakan. Kalau mau lihat pembagian kelompok, panduan tugas/pertanyaan, draft surat pengantar kunjungan study, silahkan langsung buka saja di e-learning, dah ada kok....

Kalau ada permasalahan, tinggalkan saja pesan di field messages blogspot atau via email langsung (sama saja, bisa dua-duanya).

Jangan lupa, tugas dikirim via email, paling lambat tanggal 8 Oktober 2007, jam 12.30 sesuai jam yang ada di email (bukan sesuai cap pos).

Ok, selamat mengerjakan tugas, semoga sukses....

Friday, September 14, 2007

Wednesday, September 12, 2007

Karakteristik Media Penyiaran

Media Televisi
Kelebihan
a. Daya Jangkau yang luas
Jangkauan siaran televise semakin luas ketika UU Penyiaran memungkinkan adanya stasiun penyiaran local yang bisa didirikan di lokasi tertentu dalam wilayah Negara Republik Indonesia (Pasal 31 ayat 5 UU Penyiaran No. 32 Tahun 2002). Hal ini didukung pula dengan harga televise yang semakin murah,s ehingga siaran televise semakin terjangkau oleh masyarakat.
b. Selektifitas dan fleksibililitas
Televisi sering dikritiksebagai media yang tidak selektif (nonselective medium) dalam menjangkau audiennya, sehingga sering dianggap sebagai media lebih cocok untuk produk konsumsi massal. Televisi dianggap sebagai media yang sulit menjangkau segmen audien yang khusus atau tertentu. Namun sebenarnya televise dapat menjangkau segmen audien tertentu tersebut karena adanya variasi komposisi audien sebagai hasil dari isi program, waktu siaran dan cakupan geografis siaran televise(Morrisan: 2007:187).
Siaran televise menurut Willis Aldridge memiliki flexibility that’s permits adaptation to special needs and interest (fleksibilitas yang memungkinkan penyesuaian terhadap kebutuhan dan kepentingan yang khusus). Dalam hal ini, pemasang iklan dapat membuat variasi isi pesan iklan yang disesuaikan dengan kebutuhan atau karakteristik wilayah setempat (Morrisan: 2007:188).
Beberapa televise nasional di Indonesia memungkinkan adanya ‘local break’ untuk diisi dengan iklan local sesuai dengan target audience dan segmen yang dituju.
c. Fokus perhatian
Karena sifatnya yang audio visual, maka audience membutuhkan waktu khusus serta harus focus dan memperhatikan tayangan yang pada saat menyaksikannya.
d. Kreatifitas dan efek
Pemasang iklan terkadang ingin menekankan pada aspek hiburan dalam iklan yang ditayangkannya dan tidak ingin menunjukkan aspek komersil secara mencolok. Dengan demikian, pesan iklan yang ditampilkan tidak terlalu menonjol tetapi tersamar oleh program yang tengah ditayangkan (Morrisan: 2007:189).
Dengan efek dan kreatifitas ini membuat sesuatu yang sepele menjadi kelihatan luar biasa, sehingga menimbulkan kesenangan dan hiburan bagi penonton.
e. Prestise
Televisi masih dipandang sebagai media yang cukup mahal sehingga bisa tampil di televise menjadi suatu prestise tersendiri. Maka, ketika seseorang tampil di televisi akan lebih cepat dikenal, dan apabila sering tampil di televise bisa menjadi public figure.
f. Mendemonstrasikan penggunaan produk
Tidak ada media lain yang dapat menjangkau konsumen secara serempak melalui indera pendengaran dan penglihatan. Para penonton dapat melihat dan mendengar yang didemonstrasikan, mengidentifikasi para pemakai produk dan juga membayangkan bahwa diri mereka sedang menggunakan produk (Shimp, 2003:535)
g. Muncul tanpa diharapkan (intrusion value)
Seringkali penonton televise merasa lebih nyaman untuk duduk memperhatikan iklan televise daripada mencoba menghindarinya secara fisik maupun mental (Shimp, 2003:535)


Kelemahan :
a. Dapat dilihat dan didengar oleh kelompok yang relative lebih kecil
Bentuk dan ukuran televise yang tidak portable menyebabkan media ini hanya bisa dilihat pada tempat tertentu dengan audience yang lebih sedikit. Sedangkan, harganya yang cukup mahal membuat tidak semua masyarakat memiliki media ini.
a. Biaya mahal
Produksi program/tayangan yang cukup rumit dan menggunakan peralatan serta tekhnologi maju menyebabkan biaya menjadi mahal untuk penayangan di televise.
b. Informasi terbatas
Perhitungan biaya tayang suatu program berdasarkan waktu yang sangat ketat (dalam hitungan detik) menyebabkan durasi tayangan menjadi terbatas pula, sehingga informasi yang didapat oleh audience menjadi turut terbatas. Wilis Algride me nyatakan :”…there is little time to develop a selling argument or to include much information about the product” (Morrisan : 2007: 190)
c. Penghindaran
Ada kecenderungan audience menghindari saat tayangan yang tidak menarik diputar (zapping).
d. Tempat terbatas
Waktu untuk siaran program acara dan iklan memiliki waktu yang terbatas dan tidak bisa diperpanjang lagi. Apabila diperpanjang akan mempengaruhi kualitas program acara. Selain itu, PP No. 50 Th 2005, pasal 21 (5) menyatakan bahwa waktu siaran iklan lembaga penyiaran swasta paling banyak 20 persen dari seluruh waktu siaran setiap hari.


Media Radio
Kekuatan Radio
a. Lambang komunikasi radio bersifat auditif, terbatas pada rangkaian suara atau bunyi yang hanya menerpa indera telinga. Oleh karena itu radio tidak menuntut khalayak untuk memiliki kemampuan membaca, kemampuan mendengar, melainkan sekedar memiliki kemampuan mendengar (Jahi, 1993: 23).
b. Radio dapat menembus semua pelosok desa karena daya jangkauannya tidak mengenal batas-batas geografi (Jahi, 1993: 23).
c. Radio merupakan media yang murah bagi penyelenggara pembangunan maupun bagi khalayak (Jahi, 1993: 23)
d. Seseorang yang mendengarkan radio akan terlibat secara personal (Jahi, 1993: 23)
e. Siaran dapat dilaksanakan sepanjang hari (Jahi, 1993: 23)
f. Ringan dan dapat dibawa kemana-mana (Jahi, 1993: 23)
g. Dapat dinikmati dalam berbagai suasana oleh siapapun (Jahi, 1993: 23)
h. Biaya iklan murah
Biaya pembuatan program maupun iklan cenderung lebih murah dengan tenggang waktu pembuatan juga hanya sebentar. Sehingga, apabila ada perubahan bisa dilakukan dengan waktu yang relatif cepat pula (ada fleksibilitas)
i. Selektifitas
Audience sangat selektif karena setiap station radio sudah terbagi dalam berbagai format station yang menyesuaikan dengan kebutuhan audience.
j. Promosi terpadu
Radio memiliki keterpaduan yang unik antara program acara, penyiar, penggemar dan komunitasnya. Keterpaduan ini bisa dimanfaatkan untuk melakukan promosi secara terpadu.
k. Mencapai khalayak yang tersegmentasi
Kekuatan utama pertama dari radio adalah bahwa radio hanya menempati urutan kedua setelah majalah dalam kemampuannya untuk menjangkau khalayak yang tersegmentasi. Suatu program radio yang sangat bervariasi memungkinkan para pengiklan untuk memilih format-format dan stasiun-stasiun khusus agar sesuai dengan komposisi khalayak sasaran dan strategi pesan kreatif mereka (Shimp , 2003:257)
l. Mencapai calon pelanggan pada tingkat perorangan dan akrab
Para pedagang dan penyiar radio setempat kdang-kadang ada yang sangat menawan dan meyakinkan. Pesan-pesan mereka muncul seolah-olah mereka berbicara kepada khalayak secara pribadi (Shimp , 2003:527)
m. Ekonomi
Berdasarkan CPM khalayak sasaran, periklanan radio jauh lebih murah daripada media massa lainnya (Shimp , 2003:527). CPM adalah consumer process model merupakan salah satu model yang memperlihatkan bagaimana konsumen memproses informasi dan memilih berbagai alternative di pasaran dengan berdasarkan pada hal yang rational, kognitif, sistematis dan beralasan.
n. Mampu mentrasfer cerita atau gambar-gambar (images) dari televisi
Suatu kampanye periklanan televise yang mengesankan dan telah diudarakan akan membangun asosiasi mental pada konsumen antara unsur-unsur penglihatan dan suara di dalam iklan. Citra yang berada dalam pikiran ini kemudian dapat disalurkan ke iklan radio dengan menggunakan suara TV atau suatu adaptasinya. ….Pengiklan memperoleh manfaat periklanan TV dengan biaya radio yang lebih murah (Shimp , 2003:528)
Morrisan (2007:196) menyebutkan hal ini sebagai mental imagery, dimana…radio memang tidak memiliki kemampuan menunjukkan sebagaimana media yang memiliki kemampuan visual lainnya namun iklan radio dari suatu produk yang sebelumnya telah ditayangkan di televise akan membuat orang membayangkan gambaran visual sebagaimana yang dilihatnya di televise.




Kelemahan radio
a. Penggunaan radio sebagai media penghibur. Sehingga waktu yang disediakan untuk siaran musik popular dan drama lebih banyak daripada untuk siaran pendidikan (Jahi, 1993: 24)
b. Isi/ materi siaran harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Materi berkaitan dengan tingkat pendidikan masyarakat. Isi/materi yang rumit akan menyebabkan kebosanan bahkan tidak dapat dimengerti oleh masyarakat (Jahi, 1993: 24)
c. Perpecahan (fragmentasi/fraksionalisasi) khalayak
Banyaknya radio dan program acara yang berbeda-beda membuat audience menjadi terpecah dalam kelompok yang lebih kecil.
d. Perhatian terbatas
Mendengarkan radio biasanya menjadi kegiatan selingan yang dilakukan sambil mengerjakan pekerjaan lain ( Morrisan, 2007:197)
e. Clutter (ketidakberaturan)
Adanya…clutter (ketidakberaturan) radio dengan persaingan iklan lain dan bentuk-bentuk gangguan dalam modulasi, obrolan, dan gangguan lainnya (Shimp , 2003:529).
f. Tidak dapat menggunakan visualisasi
…banyak kampanye periklanan menggunakan radio hanya sebagai pelengkap dari media lainnya dan bukan sebagai media yang berdiri sendiri. Hal ini mengurangi tugas radio untuk menciptakan citra visual tetapi untuk mengaktifkan kembali citra yang sudah tercipta melalui televise atau majalah. (Shimp , 2003:529)
g. Kesulitan membeli waktu radio
Hal ini terjadi karena tidak adanya standardisasi harga di radio, dimana masing-masing radio menetapkan sendiri harga.

Wednesday, September 05, 2007

Masuk ke e-learning MMP

Beberapa materi tentang MMP ada di e-learning, Anda bisa download dari file yang sudah tersedia di e-learning. Caranya mudah kok. Kalau masih bingung ikuti urutan berikut ini :







Mengenal Media Penyiaran

Untuk lebih mengenal media penyiaran beberapa istilah yang diambil dari UU Penyiaran No. 32 Tahun 2002 berikut ini bisa menjadi acuan :

Siaran adalah pesan atau rangkaian pesan dalam bentuk suara, gambar, atau suara dan gambar atau yang berbentuk grafis, karakter, baik yang bersifat interaktif maupun tidak, yang dapat diterima melalui perangkat penerima siaran (Pasal 1:1)

Penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel, dan/atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran (Pasal 1:2)

Penyiaran radio adalah media komunikasi massa dengar, yang menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara secara umum dan terbuka, berupa program yang teratur dan berkesinambungan (Pasal 1:3)

Penyiaran televisi adalah media komunikasi massa dengar pandang, yang menyalurkan gagasan dan informasi dalam bentuk suara dan gambar secara umum, baik terbuka maupun tertutup, berupa program yang teratur dan berkesinambungan (Pasal 1:4)

Lembaga penyiaran adalah penyelenggara penyiaran, baik lembaga penyiaran publik, lembaga penyiaran swasta, lembaga penyiaran komunitas maupun lembaga penyiaran berlangganan yang dalam melaksanakan tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku (Pasal 1:9).

Jasa Penyiaran di Indonesia terdiri atas jasa penyiaran radio; dan jasa penyiaran televisi. Jasa penyiaran ini (Pasal 13 :2) diselenggarakan oleh
a. Lembaga Penyiaran Publik;
adalah lembaga penyiaran yang berbentuk badan hukum yang didirikan oleh negara, bersifat independen, netral, tidak komersial, dan berfungsi memberikan layanan untuk kepentingan masyarakat (Pasal 14 :1), yang terdiri atas Radio Republik Indonesia dan Televisi Republik Indonesia yang stasiun pusat penyiarannya berada di ibukota Negara Republik Indonesia (Pasal 14 :2).

b. Lembaga Penyiaran Swasta;
adalah lembaga penyiaran yang bersifat komersial berbentuk badan hukum Indonesia, yang bidang usahanya hanya menyelenggarakan jasa penyiaran radio atau televise (Pasal 16 : 1). Dimana, pemusatan kepemilikan dan penguasaan Lembaga Penyiaran Swasta oleh satu orang atau satu badan hukum, baik di satu wilayah siaran maupun di beberapa wilayah siaran, dibatasi (Pasal 18 :1) Kepemilikan silang antara Lembaga Penyiaran Swasta yang menyelenggarakan jasa penyiaran radio dan Lembaga Penyiaran Swasta yang menyelenggarakan jasa penyiaran televisi, antara Lembaga Penyiaran Swasta dan perusahaan media cetak, serta antara Lembaga Penyiaran Swasta dan lembaga penyiaran swasta jasa penyiaran lainnya, baik langsung maupun tidak langsung, dibatasi (Pasal 18 :2).

c. Lembaga Penyiaran Komunitas;
merupakan lembaga penyiaran yang berbentuk badan hukum Indonesia, didirikan oleh komunitas tertentu, bersifat independen, dan tidak komersial, dengan daya pancar rendah, luas jangkauan wilayah terbatas, serta untuk melayani kepentingan komunitasnya (Pasal 21 : 1)
Lembaga Penyiaran Komunitas didirikan atas biaya yang diperoleh dari kontribusi komunitas tertentu dan menjadi milik komunitas tersebut (Pasal 22 :1)
Lembaga Penyiaran Komunitas dapat memperoleh sumber pembiayaan dari sumbangan, hibah, sponsor, dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat (Pasal 22 :2)
d. Lembaga Penyiaran Berlangganan.
merupakan lembaga penyiaran berbentuk badan hukum Indonesia, yang bidang usahanya hanya menyelenggarakan jasa penyiaran berlangganan dan wajib terlebih dahulu memperoleh izin penyelenggaraan penyiaran berlangganan (Pasal 25 : 1). memancarluaskan atau menyalurkan materi siarannya secara khusus kepada pelanggan melalui radio, televisi, multi-media, atau media informasi lainnya. (Pasal 25 : 2). Lembaga penyiaran berlangganan terdiri atas (Pasal 26):
a. Lembaga Penyiaran Berlangganan melalui satelit;
b. Lembaga Penyiaran Berlangganan melalui kabel; dan
c. Lembaga Penyiaran Berlangganan melalui terestrial.

Tuesday, December 06, 2005

Kualitas Program Acara


‘Quality’ atau kualitas adalah istilah dari jaman Victorian, selintas sepertinya jelas maknanya. Pada masa itu, barangkali memang cukup jelas ketika hampir setiap orang memiliki perangkat ‘standart’ yang tidak dapat disangkal, yang dipakai untuk menilai. Tetapi saat sekarang hal itu kabur maknanya ketika kita mulai bertanya; kualitas menurut siapa ? Dalam keadaan bagaimana ? Kualitas macam apa ?

Filsafat barat pada masa klasik berpandangan kualitas estetiksebagai perwujudan dari tiga methaphisis yang tidak terjangkau yaitu : KEBAIKAN, KEBENARAN DAN KEINDAHAN. Ketiga hal ini bisa membantu sedikit untuk mencari gagasan masa kini apakah konstitusi dari ‘kualitas’ dalam program acara radio.

Mengenai kualitas orang bisa sepakat apabila suatu program acara memenuhi standart minimal tertentu yang dapat diterima. Tetapi, ketika sampai pada penilaian artistic yang level lebih tinggi dan khususnya ketika nilai budaya dan moral masuk, maka pada saat itulah ketidaksepakatan muncul.

Aristoteles membagi 3 tingkatan kebahagiaan yang sekaligus dalam tingkatan seberapa bermutu muatan seni dapat digolongkan.

Tingkatan kepuasan yang paling rendah adalah yang ‘kesenangan’. Kesenangan adalah tingkat kepuasan yang lebih dipengaruhi oleh kecenderungan nafsu manusia; sexual, keserakahan, pemilikan, penguasaan, dll.

Tingkatan kepuasan yang lebih tinggi adalah ‘kemuliaan’. Dalam tingkatan ini mutan karya seni sudah menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan apa yang kita sebut nilai, seperti ; cinta, perhatian, pengabdian, kesetiaan, pengorbanan, dll.

Tingkatan kepuasan yang paling tinggi adalah ‘kebajikan’. Dalam tingkat ini suatu karya seni mengandung manifestasi nilai yang paling luhur dan hakiki, yaitu hakekat. Hubungan manusia dengan lingkungannya, integrasi dengan seluruh permasalahan kehidupan secara utuh dan jujur, menyajikan nilai-nilai kemanusiaan yang universal, Dalam hal ini muatan program akan menjadi lebih baik, meskipun lebih sulit memproduksinya supaya tetap menarik.

Bertolak dari pemikiran klasik di atas ketiga tingkatan ini mengandung apa yang dalam pemikiran klasik disebut baik, benar dan indah. Kesulitannya adalah parameter untuk mengukur sampai sejauh mana kadar muatan baik, benar dan indah itu atau kesenangan, kemuliaan dan kebajikan itu kurang jelas.

Kualitas produksi acara dipertimbangkan berdasar ‘unsur-unsur kunci’ (studies of broadcasting 1993, by NHK) :

1. Kemampuan mencipta yang berkualitas tinggi.
2. Kemampuan yang memadai dari SDM untuk produksi.
3. Kesatuan antara kesungguhan dan kebenaran.
4. Relevan untuk sekarang.
5. Tentukan emosional.
6. Mendorong rasa ingin tahu.
7. Mengikuti suatu tujuan yang jelas.
8. Seorang produser pebuh semangat yang memberi kekuatan pada program.
9. Asli, baru dan petualangan.
10. Kemampuan untuk menilai.

Ciri keberhasilan program :
1. Spesialisasi
2. Mempunyai ciri khusus/tidak ada di media lain
3. Membentuk pendengar fanatik – pasif/aktif

Produksi siaran akan sukses dengan tahapan :
1. Perencanaan yang matang
2. Pengawasan terus menerus
3. Pembinaan SDM
4. Evaluasi program (pelaksanaan siaran)
5. Analisa secara menyeluruh ;
a. SWOT :
Strength (kekuatan)
Weakness (kelemahan)
Opportunity (kesempatan)
Threat (ancaman/tekanan)
b. CSA (Costumer Satisfaction Analysis)
Audience (segmentasi)
Advertiser (sumber pendapatan)

Monday, December 05, 2005

STPFP, Sebuah Langkah Awal

Dalam perkembangan awal media radio dan televisi ditujukan untuk melayani semua pendengar dari berbagai kalangan. Di Indonesia hal ini bisa terlihat dari keberadaan RRI dan TVRI yang sekian puluh tahun menyiarkan berbagai acara untuk berbagai khalayak pendengarnya.

Ketika pertumbuhan radio swasta dan televisi swasta semakin marak seperti saat ini, sebuah media harus menentukan pendengar seperti apa yang akan dilayaninya, sehingga media tersebut tidak menyasar pendengar yang sama, sehingga tingkat kompetisinya semakin tinggi. Karena itulah, segmentasi pendengar diperlukan untuk menentukan dan memilih pendengar yang akan disasar.

Karena itu, sebelum menghasilkan sebuah jasa dalam bidang hiburan dan informasi, media radio atau televisi harus mengidentifikasi pasar yang akan dituju dengan jelas sehingga akan diterima baik oleh audience atau konsumennya.

Dalam tahapan perencanaan ada beberapa hal yang harus dilakukan, yaitu ;
1. Survey riset khalayak (potensi audience/pendengar)
- Dengan lembaga survey (statistik, SRI, Franksman DSB)
- FGD (Focus Group Discussion)
2. Menentukan STPFP
S Segmentasi : penilaian khalayak pendengar, meliputi demografi, geografi, psikografi, behaviour
T Targetting : perilaku khalayak yang ditargetkan
P Positioning : audience mind awareness
F Formatting : format acara
P Programming : penyusunan acara


SEGMENTASI

Melihat tingkat persaingan antar radio dan televisi saat ini, serta melihat kemampuan perusahaan yang tidak akan mampu melayani semua pasar secara keseluruhan (multi segmen tidak tepat dilakukan dalam satu wilayah yang memiliki banyak radio), maka perlu dilakukan strategi untuk membidik audience dengan lebih spesifik, yaitu dengan menempatkan program acara sesuai dengan segmen pendengar yang telah dibedakan, diseleksi kemudian terpilih segmen pendengar yang menarik.

Menurut H. Djaslim Saladin, SE dalam bukunya Dasar-dasar Manajemen Pemasaran (hal. 26,CV. Mandar Maju Bandung;1994) : ‘Segmentasi adalah proses dari keseluruhan pasar yang heterogen untuk suatu produk atau jasa, dibagi dalam beberapa segmen, setiap segmennya cenderung serupa dalam seluruh aspeknya yang penting’.

Segmentasi audience mengacu pada salah satu konsep pemasaran, yaitu konsep identifikasi kebutuhan pasar. Eric N Berkowitzs dalam bukunya Marketing (Homewood Boston, hal. 201, 1994), ‘The process of segmenting and targeting markets connects the firms marketing actions to its identification of marketing needs’.

Penetapan segmentasi harus hati-hati, karena beberapa perubahan apabila tidak diantisipasi akan membuat segmentasi mengalami kegagalan. Sebagaiman diungkapkan oleh Hermawan Kertajaya dalam bukunya Marketing Plus 4 (Pustaka Sinar Harapan, hal. 113, 1995) : “Adanya perubahan (change) yang memberikan dampak pada pelanggan (consumer) dan pesaing (competitor) membuat persaingan semakin ketat, maka segmentasi awal yang dimiliki perusahaan yang tidak memadai lagi, harus diganti atau dilengkapi melalui proses resegmentasi yaitu segmentasi ulang untuk memilah-milah pasar yang heterogen, menjadi satuan-satuan pasar yang bersifat homogen, yang seringkali juga diikuti dengan reposisioning dan retargeting, untuk mendapatkan peluang bisnis (Niche) dan citra baru bagi perusahaan (Company).

Dasar-dasar dalam menentukan segmentasi :
1. Segmentasi Geografis
Segmentasi ini dilakukan dengan cara membagi khalayak dalam unit-unit geografis, yaitu : wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, kepadatan dan iklim.
2. Segmentasi Demografis
Segmentasi ini memisahkan khalayak ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan variable demografis, misalnya : umur, jenis kelamin, pendapatan, siklus hidup keluarga, pekerjaan, pendidikan, agama, kebangsaan,kelas social dan ras.
3. Segmentasi Psikografis
Segmentasi ini berdasarkan pada pengelompokan khalayak dari nilai-nilai yang dianut, gaya hidup dan ciri kepribadian.
4. Segmentasi Behaviouristik
Segmentasi ini adalah pengelompokan khalayak berdasarkan tingkat pengetahuan, sikap dan penggunaan terhadap suatu media tertentu.

Dari segmentasi di atas dikembangkan empat macam segmen pendengar (Pola 4 Kwadran ): Usia muda, usia dewasa, kelas atas dan kelas bawah. Pola ini dikembangkan pula menjadi Pola Mix Kwadran. (Temmy Lesanpura, Dept. Litbang PRSSNI)

Karena itu untuk mendapatkan khalayak pendengar (target audience) radio bisa memilih beberapa tipe segmentasi, yaitu :
1. Segmentasi Tunggal (single segmentation)
2. Segmentasi serba ragam

Lingkup segmentasi akan semakin luas pada tingkatan geografis dan semakin tajam pada psikografis. Pada daerah yang tingkat kompetisinya tidak tinggi, segmentasi yang luas (multi segmen) masih bisa diterapkan, tetapi untuk daerah yang tinggi tingkat kompetisinya, maka segmentasi akan semakin tajam. Misal, di Jogja dengan sekitar 48 radio swasta segmentasinya akan lebih tajam, terlihat dengan adanya radio bisnis, radio khusus wanita, radio berita, bahkan radio khusus anak-anak.

Namun dalam menentukan segmentasi, tentu tidak hanya berdasarkan segmentasi yang belum ada di daerah tersebut, tetapi juga dilihat dari sisi bisnisnya. Ingat, bagi sebuah media yang dijual adalah audience-nya (pendengar/penonton). Sehingga, berapa besar ceruk audience yang bisa diraih akan mempengaruhi target iklan yang akan masuk pula. Sehingga, segmen yang terlalu sempit tidak akan menarik perhatian pemasang iklan.


TARGETTING


Memilih khalayak yang akan diraih atau ditargetkan. Dari segmentasi yang ada, kemudian ditetapkan target audience yang akan disasar itu dengan lebih focus. Misal : menurut segmentasi berdasar geografis DIY terdiri dari 5 daerah tingkat II (kodya dan kabupaten) tapi target yang disasar hanya difokuskan di dua Dati II saja. Begitu pula dengan segmentasi yang lain, ada focus yang lebih tajam untuk target audience-nya.


POSITIONING


Konsep positioning adalah :
“Suatu proses atau upaya untuk menempatkan suatu produk, merk, perusahaan, individu, atau apa saja dalam alam pikiran mereka yang dianggap sebagai sasaran atau konsumennya” (Rhenald Kasali, 1992 :157)

“Radio positioning adalah sebuah sikap untuk menyatakan diri dari sebuah radio station terhadap khalayak pendengar bahwa radio tersebut mengkhususkan diri hanya pada format dan segmen khalayak pendengar sasarannya (Target Audience)”. (Temmy Lesanpura).

Positioning radio dilakukan dengan cara :
1. Slogan
Pesan-pesan yang mudah menanamkan prospek, filosofi dasar RSS di dalam benak khalayak pendengar.
2. Station Image (citra perusahaan)
Penampakan citra ini dilakukan melalui publikasi yang meluas
3. Monitoring
Memonitor gerak perilaku khalayak pendengar dan RSS pesaing
4. Station Identity (identitas radio)
Dilakukan melalui pemutaran jingle, sponsorship, dan pembuatan stiker.


FORMATTING

Menentukan format station yang memiliki fungsi sebagai alat untuk mengatur kompetisi antar RSS yang jumlahnya banyak dan memenuhi tuntutan khalayak yang semakin beragam. Sehingga, akan meningkatkan ‘share of audience’ untuk mendapatkan perolehan dari iklan

Pertimbangan dalam menentukan format :
1. Monitoring media pesaing, apakah disusun sama atau berbeda.
2. Memformulasikan dengan kultur yang ada.
3. Disesuaikan dengan segmentasi yang telah dilaksanakan, meliputi geografis, demografis, psikografis dan perilaku.
4. Acara unggulan atau highlight
5. Berdasarkan trend yang ada di masyarakat.
6. Pola siklus waktu tertentu
7. Kemampuan dan sumberdaya yang dimiliki media
8. Kegiatan promosi yang dilakukan.
9. Air personality
10. Penyusunan program

Kategori format station

1. Format music :
Contemporary Hits Radio (Top 40) – lagu hits kini (usia 12 – 45 tahun)
Middle of The Road – lagu oldies (usia 25 – 45 tahun)
Adult Contemporary – lagu campur (usia 35 – 55 tahun)
Beautiful Music/Easy Listening – Soft vokal/Instrument – (usia 25 – 45 tahun)
Progresive Rock/Album Oriented Rock – hardrock, blues, folk – (usia 18 – 35)
Speciality - Country/Western, ethnic, classical, jazz, dsb – (usia 25 – 65 tahun)
2. The Talk Format
3. The News Format
4. Black and Ethnic Music

Job Description

Bagaimana pembagian tugas, siapa/berapa personil yang dibutuhkan, menduduki jabatan sebagai apa, apa saja tugasnya, dan sebagainya merupakan tahapan pengorganisasian yang harus dilakukan di institusi Anda. Dalam job description ini Anda minimal menjelaskan tentang nama jabatan/posisinya, tujuan dari jabatan itu sendiri, tanggung jawab utamanya, serta jenis dan lingkup jabatan. Saya sertakan contohnya 1 yang lengkap, sementara lainnya hanya tujuan jabatan singkatnya.
Untuk institusi yang Anda buat, silahkan menyesuaikan dengan kebutuhan. Bisa jadi masing-masing institusi akan memiliki struktur yang berbeda. Jangan melihat berapa banyak personil kelompok Anda, tapi lihat apa saja kebutuhan dari usaha yang Anda buat.

Berikut ini sekedar contoh :


Station Manager

Tujuan Jabatan :

Bertugas untuk memimpin perusahaan sesuai dengan misi visi perusahaan, serta mengkoordinir karyawan agar menjalankan tugasnya masing-masing sesuai dengan apa yang telah ditetapkan.

Tanggung Jawab Utama :

1. Merencanakan dan menentukan tujuan perusahaan dan strategi yang diambil untuk mencapai target tersebut.
2. Mengatur personalia perusahaan, yang diatur dalam struktur yang jelas yaitu dalam bentuk struktur organisasi danmembagi setiap bagian dalam departemen yang berbeda dan dengan tugas yang berbeda pula.
3. Mengarahkan para karyawan untuk melaksanakan tugas mereka dengan antusias dan efektif.
4. Mengontrol kegiatan perusahaan termasuk mengembangkan kriteria untuk mengukur kesuksesan karyawan.


Jenis & Lingkup Jabatan :

1. Sebagai figure head (tokoh) tugasnya berkaitan dengan al-hal seremonial seperti menghadiri resepsi dan menandatangani dokumen-dokumen dan surat-surat.
2. Sebagai pemimpin; menciptakan suasana kerja yang baik yang dapat memotivasi para pegawainya.
3. Sebagai liason (penghubung); berinteraksi dengan rekan sekerja dan rekan bisnis baik di dalam maupun di luar kantor.
4. Memonitor informasi agar dapat mengetahui apa yangterjadi di perusahaan seperti :
- memeriksa laporan keuangan
- memeriksa laporan program
5. Menjadi sumber berita; memberitahukan informasi yang didapat dari luar kepada para pegawai.
6. Menjadi juru bicara; berwenang untuk berbicara kepada pihak luar tentang apa yang terjadi di station radio.
7. Memberikan inisiatif dan merancang perubahan yang terkontrol dan mengupayakan untuk menjadi dan mempertahankan posisi stasiun radio pada periangkat atas.
8. Mengatasi permasalahan yang terjadi di luar perencanaan atau peruabahan yang terjadi di luar kontrol; misal konflik yang terjadi antar divisi.
9. Menentukan prioritas pengeluaran dan penggajian.
10. Mewakili perusahaan dalam negoisasi kegiatan.

Program Director

Merumuskan dan menetapkan strategi programming siaran yang memenuhi bentuk format radio yang telah ditetapkan termasuk strategi aspek–aspek pendukung keberhasilan siaran radio, dengan memperhatikan kebutuhan pendengar sekaligus kebutuhan pengiklan, untuk mendukung pencapaian sasaran perolehan pendapatan dan jumlah pendengar dari Unit Radio Station dimana dia berada. Menyusun rencana kerja program siaran jangka pendek dan menengah, mengarahkan dan mengelola pengembangan & penerapan rencana kerja tersebut serta mengawasi dan mengevaluasi kinerja penyiaran dengan memperhatikan efektifitas dan efisiensi operasional penyiaran.


Producer

Menjamin kelancaran penyelenggaraan siaran sehingga mendukung pencapaian mutu/kualitas acara, jumlah pendengar dan usaha peningkatan pendapatan yang telah ditetapkan organisasi.


Administrasi Siaran

Membantu kelancaran operasional departemen siaran dengan melakukan pekerjaan kesekretariatan dan pengadministrasian demi kelancaran operasional departemen siaran dan pelaksanaan program siaran.


Music Director


Mencari, memilih, menentukan dan menyediakan lagu-lagu/musik yang sesuai dengan format radio yang telah ditetapkan, dan mengarahkan serta mengawasi pemutaran lagu-lagu agar senantiasa sesuai dengan kebutuhan pendengar, dalam rangka mempertahankan dan meraih jumlah pendengar baru dalam lingkup target audience yang telah ditetapkan.


Production

Mengoperasikan dan melakukan perawatan ringan atas peralatan studio rekaman untuk menghasilkan produk-produk acara rekaman / komersial / berita, dsb. sesuai dengan arahan dari Program Director.


Script Writer

Mencari dan menulis materi siaran yang siap diudarakan, serta mengarahkan penyampaiannya sesuai dengan rencana siaran yang ditetapkan Program Director.

Tanggung Jawab Utama :

1. Mengamati setiap peristiwa/berita/informasi yang relevan dengan format siaran agar dapat menghasilkan bahan siaran yang memenuhi kebutuhan pendengar sesuai dengan ketentuan dari Program Director.
2. Menuangkan hasil pengamatan / pencarian dalam bentuk naskah siaran yang siap diudarakan.
3. Menjamin tersedianya unsur produksi suatu acara yang akan diudarakan agar acara berlangsung sesuai dengan rencana.
4. Senantiasa membantu bagian lain bila diperlukan.

Announcer

Mempersiapkan dan menyiarkan program acara / program siaran sesuai dengan format radio yang telah ditetapkan, menurut jadwal tugas yang telah ditentukan oleh Program Director.

Tanggung Jawab Utama :

1. Melaksanakan siaran sesuai dengan konsep kreatif yang telah ditetapkan.
2. Senantiasa melakukan evaluasi dan pengembangan terhadap kualitas siaran yang dilakukan.
3. Bekerja sama dengan Program Director dan anggota tim kreatif siaran lain dalam melahirkan kreasi siaran yang paling memenuhi kebutuhan pendengarnya.
4. Menganalisa, mengikuti dan menerapkan perkembangan trend dalam siaran yang akan memenuhi kebutuhan pendengar.

Operator

Mengoperasikan dan melakukan perawatan ringan atas peralatan studio siaran, dan perangkat siaran luar untuk mendukung kelancaran pelaksanaan siaran harian.

Tanggung Jawab Utama :

1. Menjamin kelancaran operasi perlatan siaran dan operasi siaran luar.
2. Merawat keseluruhan peralatan siaran, dan peralatan siaran luar.
3. Memastikan kualitas audio siaran berlangsung sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
4. Senantiasa membantu bagian lain bila diperlukan.


Reporter

Mencari dan menulis materi siaran yang siap diudarakan, serta mengarahkan penyampaiannya sesuai dengan rencana siaran yang ditetapkan Program Director.

Tanggung Jawab Utama :

1. Mengamati setiap peristiwa/berita/informasi yang relevan dengan format siaran agar dapat menghasilkan bahan siaran yang memenuhi kebutuhan pendengar sesuai dengan ketentuan dari Program Director.
2. Menuangkan hasil pengamatan / pencarian dalam bentuk naskah siaran yang siap diudarakan.
3. Menjamin tersedianya unsur produksi suatu acara yang akan diudarakan agar acara berlangsung sesuai dengan rencana.



Finance And Administration

Menyediakan informasi yang akurat dan mutakhir mengenai space iklan yang tersedia, melakukan pencatatan seluruh elemen siaran dalam order-siaran sesuai dengan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan, serta membuat bukti siar iklan yang dilakukan secara cermat dan tepat.


Marketing Manager

Merumuskan dan menetapkan strategi periklanan dan promosi, menentukan kebijakan harga, mengontrol serta memotivasi personel, menentukan kebijakan sales, serta berusaha memenuhi keinginan pemasang iklan tanpa mengorbankan pendengar baik itu informasi tentang sebuah produk maupun image yang akan dibentuk. Sales Manager akan dibantu oleh AE (Account Executive) yang mengerti tentang periklanan, budget iklan, produksi dan penulisan iklan, serta bertanggung jawab untuk mencari dan mengurusi para pengiklan.


Marketing Administration


Menyediakan informasi yang akurat dan mutakhir mengenai space iklan yang tersedia, melakukan pencatatan seluruh elemen iklan dalam order-siaran sesuai dengan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan, serta membuat bukti order serta siar iklan yang dilakukan secara cermat dan tepat.